Pembinaan pemuda di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk masyarakat yang lebih baik. Peran pembinaan pemuda Lapas tidak hanya sebatas memberikan pendidikan dan pelatihan, tetapi juga membentuk karakter dan moralitas pemuda agar dapat kembali menjadi anggota masyarakat yang produktif dan bertanggung jawab.
Menurut Pakar Kriminologi Dr. Soejoedono, pembinaan pemuda di Lapas merupakan langkah yang strategis dalam upaya rehabilitasi dan reintegrasi sosial. “Pemuda merupakan aset berharga bagi kemajuan bangsa, oleh karena itu pembinaan mereka di Lapas harus dilakukan dengan serius dan teliti,” ujarnya.
Pembinaan pemuda di Lapas juga tidak lepas dari peran keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Menurut Kepala Lapas Nusakambangan, Bapak Suryanto, kerja sama antara berbagai pihak sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembinaan pemuda di Lapas. “Keluarga dan masyarakat harus ikut terlibat aktif dalam proses pembinaan ini, agar pemuda dapat kembali menjadi bagian yang positif dalam masyarakat,” paparnya.
Dalam konteks pembinaan pemuda di Lapas, penting untuk memperhatikan aspek pendidikan, pelatihan keterampilan, serta pembinaan karakter dan moralitas. Menurut Anggota Komisi III DPR, Ibu Siti Nurhayati, pembinaan karakter dan moralitas pemuda sangat penting dalam membentuk masyarakat yang lebih baik. “Pemuda yang memiliki karakter dan moral yang baik akan menjadi motor penggerak kemajuan masyarakat,” ujarnya.
Dengan demikian, peran pembinaan pemuda di Lapas sangat strategis dalam membentuk masyarakat yang lebih baik. Melalui pembinaan yang baik dan terencana, diharapkan pemuda yang pernah melakukan kesalahan dapat kembali menjadi bagian yang positif dalam masyarakat. Sehingga, masyarakat pun akan semakin sejahtera dan harmonis.